Mengubah Pandangan Hidup: Membuat Semuanya Menjadi Mungkin!



Judul diatas sepertinya sangat klise. Memang sih semuanya bisa terjadi, tapi gimana supaya bisa terjadi? Hal-hal yang gak terbayangkan sebelumnya bisa kejadian, bisa kejadian. atau, suatu hal yang sepertinya luarbiasa dibayangan kita, kemudian terjadi.

Beneran, semua bisa terjadi. Kalau gue lihat kebelakang, hal-hal besar yang terjadi dalam hidup gue tuh terjadi ketika gue mengubah cara pandang hidup. Gimana caranya? Gue gak tau pasti caranya gimana, tapi gue hanya percaya dan mengikuti flow dalam kehidupan yang ada dan yang sedang gue jalani ini.

Gue ingat dulu ada teman yang bilang "eh, apa kita undang dia (penulis international dan bukunya best seller) buat ke kelas kita ya?" dalam hati gue bilang, emang bisa ya? dia kan orang luar dan gimana cara ngundangnya? - saat itu gue belum banyak ngerti juga, jadi itu yang dibayangan gue. Lalu, setelah dipikir-pikir, ya bisa sih ngedatengin penulis ini di kelas. Toh ada budget yang cukup untuk mengundang si penulis. Untuk pertama kalinya, gue merasa cara pandang gue berubah setelah kejadian ini. 

Kejadian-kejadian lain yang terjadi dalam hidup gue pun begitu. Dulu mikir, gue kan cuma lulus SMK, ya paling bagus gue kerja jadi bagian admin deh, itu posisi ternyaman, karena kan pasti gak bisa jadi PNS. lalu, crazy things happens. Hanya karena gue suka main socmed, baca forum dan nulis blog, gue diterima kerja sebagai content writer. Gue ngerasa ini cukup wow. Karena pada saat itu gak kebayang sama sekali untuk jadi content writer. Gue anak SMK dan gue kebayang kerja jadi admin di satu perusahaan, ya merangkak dari OB gapapalah. Tapi ternyata nggak, bahkan gue gak pernah jadi admin ataupun ob, kerjaan pertama gue ya malah jadi sales jualan handphone.

Terus, kebayang gak buat umroh? biayanya tentu mahal. Saat itu gaji gue sebagai content writer pun gak seberapa. Terus dalam hati gue bilang "ah bisa lah ini." eh bener kejadian. Gue dapet project esjean (side job/kerja sampingan) senilai 5 kali biaya umroh, plus pas mau berangkat gue dapet tambahan duit dari bos karena perform gue bagus. Gak kebayang kan? Hanya karena gue bilang ke diri gue "bisa lah.", padahal beberapa bulan sebelumnya gue hidup dari gaji ke gaji tanpa sisa.

Ada lagi, gue dengan santuy ngobrol sama orang baru. Nyambung lah kita ngobrol segala macem tentang digital. Gue menganggap gue ini kan bukan siapa-siapa, belum tau banyak hal. Terus setelah gue selesai ngobrol, gue baru tau ternyata dia adalah bosnya perusahaan. Dalam hati gue bilang "gila juga ya si bos mo ngobrol sama gembel kek gue! hahaha". Gak cuma disitu, lo tau gak tentang -everybody is somebody- Yes, itu terbukti dalam hidup gue. Ternyata orang-orang hebat yang gue temui itu ya bisa gue ajak ngobrol ataupun sharing, walau dalam hidup gue konteksnya gak jauh-jauh soal kerjaan.

Jalan-jalan ke luar negeri atau selalu pergi ke tempat-tempat seru ketika weekend, ya mungkin banget. "tapi gue kan gak ada duit", coba pertanyakan lagi ke diri lo. lo gak ada duit atau lo hanya berangan-angan dan gak bener-bener ingin melakukannya. Kalau kendalanya hanya duit, coba cek dompet dan cek budget traveling. Gue pergi ke curug-curug di Bogor setiap weekend biasanya hanya menghabiskan uang 100rb atau setara dengan gak ngopi 5 hari saat weekday. Bisa gak budgetnya ditekan? Tapi kan koi, kita beda gaya hidup. lo sih enak, bisa hidup dengan budget segitu, lah gue? heeey, saudara. Kalo gitu jangan ngeluh apalagi iri kalo ngeliat gue pergi-pergian ke tempat seru saat weekend. toh enakan weekend di mall dan makan di restoran enak kan? Dibanding bikin bakwan saat main ke curug? Hahaha.

Eh koi, terus kalau mau ubah pandangan hidup, paling gampang gimana caranya? Mungkin bisa mulai dari mengubah cara pandang tentang jarak. Kenapa jarak? Karena semua orang pasti berpergian -walau sekarang lagi #dirumahaja-, dan sebagian besar orang seringkali memperkarakan jarak yang jauh atau kalau pindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya adalah ribet. Yes, ubah dari sini. Kebayang gak gue beberapa bulan kerja dengan jarak tempuh 80km untuk pulang pergi, gue masih have fun dan menikmati perjalannya. Atau, ketika weekend dan ada janji sama beberapa temen di beberapa tempat. Pindah-pindah tempatnya males gak? kalau males, apa yang bikin lo males? macet? panas? lalu darisitu, apa yang bisa diubah supaya gak males? Pakai motor bisa gak terlalu macet, janjiannya diubah aja jamnya jadi pagi atau sore, biar gak panas. Simple tho? Nah, hal-hal simpel ini yang perlu diubah supaya nanti banyak hal besar yang bisa terjadi. Ubah pandangan hidup, bikin semua hal jadi mungkin terjadi dan semesta akan mendukung untuk semuanya terjadi.

Share:

2 comments:

  1. Tidak ada yang mudah, tetapi tidak ada yang tidak mungkin. Kayanya ungkapan itu paling pas mewakili. Kita kadang juga punya pemikiran kaya gitu, entah kita terlalu takut atau mungkin overthinkinh. Belum apa-apa udah bilang nggak mampu, padahal sebenarnya mau dan mampu itu 2 hal yang berbeda. Kadang mikir ini aku nggak mampu apa nggak mau ya. Berbekal pikiran yang kaya gitu akhirnya belajar buat memperbaiki mindset.

    ReplyDelete
  2. Ini bener sih, kadang kita terlalu kebanyakan mikir, padahal kalau sudah dijalani ya sebenernya kita bisa bisa aja :D

    ReplyDelete

Tinggalkan komentarmu disini...

Hello!

Hello, thank you for being here. I hope you have a good time browsing around and enjoy reading on my blog! :)